3 Negara Ini Dilarang FIFA Tampil di Piala Dunia Karena Alasan Politik
Dalam dunia sepak bola, FIFA dikenal tegas terhadap campur tangan politik dalam olahraga. Sepanjang sejarah, beberapa negara telah merasakan sanksi berat hingga dilarang tampil di Piala Dunia karena alasan di luar lapangan. Berikut tiga negara yang pernah mendapatkan larangan tersebut:
1. Rusia
Setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022, FIFA bersama UEFA mengambil langkah drastis dengan menangguhkan Rusia dari seluruh kompetisi internasional. Akibatnya, Rusia tidak bisa berpartisipasi di ajang kualifikasi maupun putaran final Piala Dunia, sebagai bentuk tekanan internasional terhadap aksi militer mereka.
2. Republik Kongo
FIFA juga menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Kongo (FECOFOOT) karena adanya campur tangan pihak ketiga dalam pengelolaan organisasi. Larangan ini menyebabkan timnas Kongo membatalkan sisa pertandingan kualifikasi mereka, menunjukkan bahwa FIFA tak segan menghukum federasi yang tidak menjaga independensinya.
3. Afrika Selatan
Kasus Afrika Selatan terjadi di era apartheid. FIFA menangguhkan negara tersebut pada tahun 1961 karena sistem pemisahan ras yang berlaku saat itu. Meski sempat dikembalikan pada 1963, tekanan dari komunitas internasional membuat FIFA akhirnya mengeluarkan mereka secara resmi pada 1976. Baru pada 1992, setelah rezim apartheid berakhir, Afrika Selatan diterima kembali dan bahkan sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.
Sebagai tambahan, pada tahun 1992, Yugoslavia juga dilarang mengikuti kompetisi internasional karena sanksi dari PBB akibat konflik bersenjata yang melibatkan negara tersebut.
Langkah FIFA ini menunjukkan bahwa meskipun sepak bola sering disebut sebagai “bahasa universal”, tetap ada batas tegas jika politik mulai mengganggu integritas dan semangat fair play dalam olahraga.
Comments
Post a Comment